Kamis, 17 Maret 2016

Apakah Perlu Menikah - Mario Teguh

Mengapa nikah itu perlu? Nikah itu perlu karena penting. Sesuatu itu perlu karena penting. Kalau sesuatu yang penting tidak ada maka kualitas hidup kita turun. Apakah menikah itu perlu, lalu pertanyaannya adalah apakah anda memperlakukan pernikahan seperti sesuatu yang penting. Karena banyak orang demikian sibuknya memikirkan pernikahan sampai lupa nilai dari pernikahan. 


Bagaimana dengan pasangan-pasangan yang mengalami kesulitan untuk menyamakan nilai-nilai mereka dalam pernikahan, sehingga yang terjadi adalah perbedaan pendapat terus menerus sehingga mereka merasa terjebak dalam pernikahan tersebut?.

Lebih penting menikah dari pada berpartener dalam bisnis. Dalam berbinsnis kita lakukan semua cek latarbelakang terhadap patner kita berbisnis, tapi dalam menikah apakah kita melakukan seteliti itu?. Tidak, karena banyak orang berpendapat bahwa cinta saja sudah cukup. Kalau berbisnis kita berhati-hati, tapi banyak pernikahan tidak di mulai dengan pembicaraan serius mengapa pernikahan itu perlu. Yang penting harus di lakukan sebelum menikah itu adalah duduk berdua dengan pasangan, lalu berdiskusi dan mencatat apa yang perlu seperti: Aku mencintaimu dan kamu mencintai aku, perlukah kita menikah, jika ya, kenapa, dan pertanyaan lain lain yang penting dalam pernikahan.

Sedikit sekali pernikahan yang di mulai dengan logis, karena pernikahan itu banyak di mulai dengan emosi, setelah emosi yang namanya cinta itu tidak ada baru logikanya keluar, ternyata mereka tidak sesuai.


Apakah benar sikap orang tua yang terlalu selektif dalam memilih calon menantunya, dan bagaimana kita menyikapinya sebagai seorang anak?

Orang tua harus di ingatkan bahwa yang menikah bukan dia tetapi anaknya. Karena yang akan menikah adalah anak-anaknya maka sebetulnya peran orang tua untuk meluruskan pilihan anak bukan pada saat anaknya mau menikah, seharusnya jauh sebelum kebutuhan menikah itu timbul yaitu dari menunjukkan perilaku orang tua yang saling mengasihi di depan anak-anaknya. Perhatikan anak-anak yang tumbuh di keluarga dari ayah yang dominan dan penyiksa, ibunya dominan kasar dan penyiksa, yang bertengkar yang menyelesaikan segala sesuatu dengan kemarahan, maka anak-anaknya akan kebingungan mengenai standar pria atau wanita yang baik baginya. Jadi kalau kita mau membantu anak kita memilih itu mulailah dengan mencontohkan kehidupan suami dan istri yang baik. Anak tidak bisa menulis ulang sejarah pernikahan orang tuanya, tetapi dia tau apa yang terbaik maka anak harus setia pada yang menurutnya baik, upayakan orang tua mengerti dengan sebaik-baiknya, kalau tidak itu tetap hidup anda.

“Banyak pernikahan dimulai dengan emosi baru kemudian logika.”


Apa yang bisa di lakukan setelah kebanyakan dari kita sulit melihat karena terkena badai cinta telah berlalu, lalu kita mulai bisa sedikit logis. Apa yang harus kita lakukan saat kita tidak bisa melihat dengan jelas?

Anggap Mr.A adalah sebagai belahan jiwa kita, Anda dengan Mr.A ada cinta maka anda tidak mungkin logis, lalu anda cari orang yang sifatnya mirip dengan Mr.A. Mr.X adalah seseorang yang mempunyai kesamaan sifat dengan Mr.A. Tanyakan kepada hati anda, apakah anda bisa hidup dengan Mr.X, bangun tidur dengan dia, membesarkan anak-anaknya, menunggunya di rumah selama dia bekerja, pikirkan itu. Kalau anda berkata tidak berarti anda harus berhati-hati, berarti belahan jiwa anda sama dengan Mr.X. 

Kita itu tidak logis karena ada peran cinta. Jika anda membesar-besarkan cinta, perlu di ingat bahwa semua keluarga yang bertengkar dan bercerai itu mulainya dari cinta, jangan di besar-besarkan, itu hanya ketertarikan sementara yang tidak logis. Ada calon raja menanggalkan tahtanya karena mencintai seorang wanita yang dilarang oleh kerajaan.

Cinta itu sangat kuat, Tetapi kalau kita khawatir mengenai kualitas hidup kita di masa depan, caranya adalah kita transfer sifat-sifat dia kepada orang yang tidak kita cintai lalu apakah aku akan bisa hidup dengan orang itu, kalau tidak, jangan, apapun kata hati anda. Setelah beberapa saat anda bisa jatuh cinta lagi. Atur cinta anda, atur perasaan itu. Kalau anda tepat pilih orang yang sifat-sifatnya itu baik, kalau anda mencintainya karena kecintaan anda kepada Tuhan tidak mungkin salah, karena kecintaan anda kepada Tuhan itu baik tatanannya sehingga orang itu yang membuat anda cinta kepadanya adalah sifat-sifat dan kualitas-kualitas yang dicintai Tuhan.


Pada saat kita menikah dengan pasangan kita, kita tidak hanya menikah dengan dia, tetapi juga dengan keluarganya, dengan latarbelakangnya dan segala yang dia miliki. Tetapi pada saat kita ketemu dan merasa sudah menemukan belahan jiwa kita, tapi kita kurang cocok dengan keluarga dan sebagainya dari diri dia. Apakah memang harus cocok semuanya baru baik untuk menikah atau ada beberapa hal dasar yang jika itu sudah cocok maka bisa untuk menikah.?  

Kalau anda benar-benar mencintainya, anda akan melalui apapun untuk bersamanya. Kalau kita dihentikan oleh ketidakcocokan di sana sini. Yang menikah itu anda berdua, yang diluar itu adalah hal-hal yang bisa diubah. Kalu anda betul-betul mencintainya, masak hanya karena satu atau dua orang yang tidak setuju, anda membatalkan pernikahan padahal orang ini akan menjadi pemimpin negara yang bisa anda muliakan dalam sebuah pernikahan yang bahagia. Kalau kita betul-betul mencintainya, kita tidak akan memarahinya seperti itu, kalau kita betul-betul mencintainya kita tidak akan mengambil kesenangan karena kita benar lalu dia salah. Kalau kita betul-betul mencintainya, kita memaafkan, kita menerima dia seperti itu, karena dulu sebelum menikah kita sangat memilih tapi setelah menikah dia dan anda harus saling menerima apa adanya sekarang. 


Bagaimana mengubah presepsi seseorang yang kehilangan kepercayaan akan komitmen dan keindahan sebuah pernikahan di karenakan masa lalunya misal berasal dari keluarga broken home atau berasal dari panti asuhan.?

Anda hari ini karena anda yang kemarin, dan kita akan apa adanya kita sekarang. Kalau kita membawa puing-puing masa lalu dalam kehidupan kita sekarang, dimasa depan kita akan menjadi pedagang puing. Jadi harus ada waktu dimana kita berhenti membawa luka masa lalu dan hidup sepenuhnya hari ini dan percaya kepada Tuhan bahwa orang apapun masa lalunya kalau masa kininya baik, masa depannya akan baik. 
Seberapa buruknya nista dan kotornya masa lalunya seseorang, masa depannya masih suci. Mengapa tidak memaafkan diri, berdiri gagah lalu berkata: Lihatlah Tuhanku lihatlah aku yang bersungguh-sungguh menjadi pribadi yang baik lalu berlakulah yang memungkinkan kebaikan kita besok.

“Seberapa buruk, nista, dan kotornya masa lalunya seseorang, masa depannya masih suci.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

“Terima kasih sudah membaca blog saya, silahkan tinggalkan komentar”